Klik Disini
PONOROGO – Para pegiat batu mulia atau batu akik di Kabupaten Ponorogo bersiap menggelar sebuah event bertaraf nasional yang bertujuan untuk membangkitkan kembali geliat perbatuan lokal. Gelaran akbar bertajuk “Reog Gemstone 2025” ini akan berlangsung pada awal September 2025, bertepatan dengan perayaan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo ke-529.
Rencananya, acara akan digelar di eks Pasar Lanang, Jl. HOS Cokroaminoto, jantung Kota Ponorogo. Lokasi strategis ini diharapkan mampu menarik perhatian tidak hanya pegiat batu mulia dari dalam kota, tapi juga dari berbagai penjuru Nusantara.
Reog Gemstone merupakan kelanjutan dari geliat komunitas batu akik yang sebelumnya telah menggelar sejumlah kegiatan, salah satunya adalah Samandiman Warung—event yang menjadi titik awal kebangkitan komunitas penggemar batu di Ponorogo. Dalam sambutannya pada pembukaan Bazar Akik dan Keris Samandiman #2 bulan Mei lalu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mendorong agar kegiatan yang lebih besar bisa segera digelar.
“Adakan event akbar yang lebih besar dari Samandiman,” pinta Bupati Sugiri dalam sambutannya.
Semangat itu kemudian disambut oleh para panitia. Salah satunya, Sugeng, selaku panitia Reog Gemstone, menyatakan bahwa dorongan dari kepala daerah menjadi motivasi kuat untuk menyelenggarakan acara berskala nasional tersebut.
“Inilah pemicu kami untuk Ponorogo tercinta,” ujar Sugeng dengan penuh semangat.
Lebih lanjut, Sugeng menjelaskan bahwa Reog Gemstone 2025 bukan sekadar pameran batu akik, melainkan juga menjadi wadah untuk mempromosikan UMKM dan produk-produk unggulan lokal dari Ponorogo. Acara ini akan menghadirkan stand-stand perajin, pelapak batu dari berbagai daerah, serta pelaku usaha kecil yang akan memamerkan produk khas daerah.
Selain menjadi ruang temu bagi para kolektor dan pengrajin, event ini juga diharapkan mampu menggerakkan ekonomi rakyat dan menghidupkan kembali semangat komunitas batu akik yang pernah begitu populer di Ponorogo pada masa kejayaannya.
Dengan konsep yang terbuka dan mengusung semangat lokalitas, panitia berharap Reog Gemstone dapat menjadi agenda tahunan yang konsisten dan berkelanjutan.
“Mari diramaikan dulur-dulur semua,” ajak Sugeng kepada masyarakat, kolektor, pelapak, hingga penggemar batu mulia dari berbagai penjuru.
Bagi masyarakat Ponorogo, event ini juga menjadi pengingat bahwa budaya dan potensi lokal bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi bisa menjadi pijakan untuk kebangkitan ekonomi kreatif di masa depan. Dengan batu sebagai simbol kekuatan dan ketekunan, Reog Gemstone akan menjadi momen penting bagi daerah yang dikenal sebagai Bumi Reog ini.
