Klik Disini
Belakangan ini, banyak sawah di Ponorogo diserang hama wereng cokelat. Hama kecil ini bisa menyebabkan tanaman padi menguning, layu, dan akhirnya mati sebelum menghasilkan gabah. Tapi kabar baiknya, ada beberapa varietas padi yang dikenal tahan terhadap wereng, dan sudah terbukti performanya di lapangan.
Berikut ini 6 jenis padi unggulan yang sangat mungkin menolong petani menghadapi musim tanam di tengah ancaman hama wereng.
1. Inpari 13 – Tangguh dan Serbaguna
Inpari 13 adalah varietas unggulan dari Balitbangtan yang dikenal tahan terhadap wereng biotipe 1 dan 2. Ia juga tahan terhadap hawar daun bakteri, penyakit yang kerap muncul di musim hujan. Tanamannya tumbuh tegak dengan daun berwarna hijau tua yang sehat, dan memiliki anakan produktif yang cukup banyak. Cocok ditanam di sawah irigasi dan wilayah dengan curah hujan sedang.
- Umur panen: ±116 hari
- Potensi hasil: ±7 ton/ha
2. Inpari 32 – Kuat di Tengah Serangan
Dikenal sebagai varietas yang punya daya tahan ganda terhadap wereng dan penyakit blas, Inpari 32 sering dipilih petani di lahan subur. Batangnya tinggi dan kuat, tidak mudah rebah meski mendapat banyak pupuk. Daunnya mengkilap dan gabahnya ramping panjang, memberi hasil panen yang baik sekaligus tampilan gabah yang menarik untuk pasar.
- Umur tanam: ±115 hari
- Potensi hasil: ±8,6 ton/ha
3. Inpari 33 – Tahan Tekanan Lingkungan
Inpari 33 banyak ditanam di wilayah yang sering diserang wereng, karena ketahanannya cukup stabil meskipun lingkungan tidak ideal. Tanamannya memiliki daun hijau segar, malai menggantung panjang, dan gabah yang padat. Varietas ini cukup adaptif terhadap lahan irigasi maupun sawah agak asam.
- Umur: ±116 hari
- Potensi hasil: ±9 ton/ha
4. Inpari 42 Agritan GSR – Tahan Wereng dan Hemat Air
Inpari 42 adalah bagian dari program Green Super Rice (GSR) yang dikembangkan untuk tahan terhadap berbagai tekanan—baik dari serangan hama maupun keterbatasan air. Tanamannya pendek, daunnya tegak, dan tidak butuh banyak pupuk. Sangat cocok untuk sawah tadah hujan atau wilayah dengan irigasi terbatas, apalagi jika dipadukan dengan praktik pertanian ramah lingkungan.
- Umur: ±112 hari
- Potensi hasil: ±10 ton/ha
5. Inpari 24 Gabusan – Kualitas Gabah Menjanjikan
Jika petani ingin varietas tahan wereng tapi tetap menghasilkan beras berkualitas tinggi, Inpari 24 Gabusan bisa jadi pilihan tepat. Gabahnya besar dan cerah, batangnya kaku, serta daunnya tidak mudah layu. Hasil gilingnya tinggi dan cocok untuk pasar beras premium. Cocok ditanam di lahan irigasi dengan perawatan sedang.
- Umur panen: ±110 hari
- Potensi hasil: ±8 ton/ha
6. IR64 – Legenda yang Masih Bertahan
Meskipun bukan varietas baru, IR64 tetap banyak ditanam karena rasa nasinya yang pulen dan disukai pasar. Ia cukup tahan terhadap wereng biotipe 1, meskipun daya tahannya berkurang terhadap biotipe yang lebih baru. Tanamannya ramping dan tumbuh seragam, cocok untuk petani yang mengejar pasar konsumsi langsung.
- Umur: ±110 hari
- Potensi hasil: ±6–7 ton/ha
Tips Tambahan
- Rotasi varietas setiap musim tanam bisa mengurangi risiko ledakan wereng.
- Tanam serempak di satu kawasan untuk memutus siklus hidup hama.
- Gunakan varietas tahan hama bersama pengendalian hayati seperti jamur Beauveria bassiana.
- Hindari penggunaan pestisida berlebihan yang bisa membuat hama jadi kebal.
- Pilih benih bersertifikat, jangan tergoda harga murah tapi kualitas rendah.
Penutup
Dengan mengenal lebih dekat jenis-jenis padi yang tahan wereng, petani bisa lebih siap menghadapi musim tanam—bahkan di tengah ancaman serangan hama. Tak hanya soal ketahanan, tiap varietas juga punya karakter dan keunggulan tersendiri yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan preferensi pasar.
“Pilih varietas yang tepat, dan biarkan sawah bekerja lebih cerdas melawan hama.”
