![]() |
| Bupati Ponorogo dan Ibu Ketua TP PKK Ponorogo bersama perwakilan ibu dan anak peserta acara |
PONOROGO - Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Kesehatan Ponorogo terus memperkuat peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini. Hal ini terwujud melalui Workshop Posyandu dengan tema 'Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak melalui Sinergitas Nutrisi dan Stimulasi' .Workshop Posyandu Era Baru ini diikuti dengan peserta 224 ibu balita dari perwakilan 21 kecamatan.Acara digelar di Gedung Sasana Praja Ponorogo pada Kamis (5/11/2025).
Integrasi Nutrisi dan Stimulasi dalam Layanan Posyandu
Materi inti workshop kali ini berfokus pada pendekatan terpadu dalam pelayanan Posyandu. Narasumber dari Dinas Kesehatan dan praktisi tumbuh kembang anak menyampaikan bahwa nutrisi tanpa stimulasi akan sia-sia, begitu pula sebaliknya. Penekanan diberikan pada pemenuhan gizi makro dan mikro, termasuk upaya mendorong pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat.
Peserta dilatih untuk mendeteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak, serta memberikan contoh-contoh praktis kegiatan stimulasi yang bisa dilakukan ibu di rumah maupun saat kegiatan Posyandu, meliputi aspek motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan sosial-emosional.
![]() |
| Kebersamaan ibu-ibu PKK dan Dinas Kesehatan Ponorogo menghibur para balita |
Bupati Ponorogo Tekankan Pentingnya Investasi pada Anak
Bupati Ponorogo,H. Sugiri Sancoko,SE.,MM yang juga hadir menekankan bahwa investasi paling berharga bagi Ponorogo dan bangsa ini adalah anak-anak. “Membangun Ponorogo tidak hanya soal infrastruktur, tetapi yang paling prinsip adalah memperbaiki kualitas generasi penerus. Anak-anak kita harus menjadi orang hebat di masa depan,” ujar Bupati Sugiri Sancoko.
Peran Krusial Posyandu dalam Pencegahan Stunting
Bupati Ponorogo juga menggarisbawahi peran krusial Posyandu sebagai ujung tombak kesehatan masyarakat. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama para kader, untuk tidak gentar menggapai cita-cita besar menekan angka stunting. “Kita tempatkan kader Posyandu sebagai garda terdepan. Kolaborasi dan sinergi adalah kunci. Bukan hanya perkembangan fisik yang kita pantau, tetapi juga bagaimana anak-anak kita mendapatkan kasih sayang dan stimulasi sejak dalam kandungan hingga masa emas pertumbuhannya," ujar Bupati.
![]() |
| Penyampaian wawasan kesehatan kepada ibu dan si buah hati |
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menyampaikan bahwa membangun peradaban sehat butuh keterlibatan semua pihak. Ia ingin ke depan semua ibu hamil di Ponorogo sehat, anak yang dilahirkan pun tumbuh dan berkembang dengan baik serta terhindar dari kasus stunting.
"Fisiknya baik, jiwanya juga harus baik. Ini PR kita bersama-sama, mari semua unsur menyiapkan generasi penerus yang jauh lebih berkualitas, dimulai dari bayi tidak stunting. Kita siapkan mulai janin dalam perut, hingga lahir," ungkap bupati.
Kang Giri- sapaan akrabnya menegaskan, prevalensi stunting 8 persen hanya sebuah parameter. Meski begitu, ia terus berupaya agar penurunan angka stunting dari sebelumnya 9,3 persen dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dinkes Ponorogo: Posyandu sebagai Pusat Unggulan
Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti SKM, M.Kes,, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya transformasi Posyandu menjadi Posyandu Terintegrasi Layanan Primer (ILP) atau Posyandu Center of Excellence (COE), yang menjangkau seluruh siklus kehidupan, mulai dari bayi hingga lansia.
Diharapkan, melalui pelatihan ini, kader Posyandu tidak hanya menjadi penimbang berat badan, tetapi juga edukator dan fasilitator utama yang mampu memastikan setiap anak di Ponorogo mendapatkan hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, berbekal sinergi antara asupan gizi yang cukup dan rangsangan perkembangan otak yang intensif.
![]() |
| Foto bersama-sama seluruh undangan yang hadir bersama Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko |
Penurunan Kasus Stunting di Ponorogo
Pemkab Ponorogo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) berupaya menurunkan kasus stunting. Saat ini berdasarkan bulan timbang, angka prevalensi stunting Ponorogo sekitar 8 persen atau sekitar 3 ribuan anak. Kepala Dinkes Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti mengatakan, penurunan kasus stunting bukan hanya tugas Dinkes.
Karenanya ia mengajak semua pihak bersama-sama menciptakan generasi Ponorogo yang hebat dan sehat. "Jadi bagaimana kita memantau perkembangan anak, bagaimana memberikan nutrisi sehingga semuanya tercukupi mulai saat hamil sampai dia jadi balita," pungkasnya.
Reporter: Muchtar Azhari
Editor: Sugeng Prasey




