Iklan

📢 Pasang Iklan Disini

Universitas Muhammadiyah Ponorogo Menggelar Kuliah Umum Forest Resource Conservation

Redaksi
Selasa, 26 Agustus 2025
Last Updated 2025-08-26T15:42:47Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Pasang Iklan di Sini
Jangkauan luas, harga terjangkau
📲 Hubungi via WhatsApp
Seputar Ponorogo.com-Universitas Muhammadiyah Ponorogo menggelar Kuliah Umum dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Agr.Sc. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Acara istimewa ini bertema Forest Resource Conservation bertempat di Gedung Expotorium Unmuh Ponorogo. Selasa, 26 Agustus 2026.

Konservasi adalah upaya untuk melestarikan alam dan sumber daya alam melalui pengelolaan yang berkelanjutan, mencakup efisiensi penggunaan energi, perlindungan habitat, dan pelestarian keanekaragaman hayati.

Pemberian penghargaan kepada pelestari lingkungan
Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo Dr. Ridho Kurnianto, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan hari ini kita hadir bersama dalam acara Deklarasi dukungan pelestarian lingkungan dan penguatan edukasi konservasi antara Universitas Muhammadiyah Ponorogo dan Balai Besar KSDA Jawa Timur .Deklarasi ini bukanlah sekedar seremonial melainkan sebuah komitmen bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan ,memperkuat edukasi konservasi dan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat .

Lebih lanjut disampaikan bahwa Universitas Muhammadiyah Ponorogo meneguhkan langkah ini dengan mengintegrasikan konservasi ke dalam Tri Dharma perguruan tinggi ,kalau di kami catur darma yang satu adalah Al Islam keMuhammadiyahan,yakni meliputi pendidikan penelitian dan pengabdian masyarakat di Balut  dengan nilai-nilai Islami .

Pemberian kenang-kenangan dari UMPO

"Program kerja sama ini akan meliputi tiga hal. Pertama pendirian edupark UMPO di tanah hibah di Nglayang tadi sebagai Pusat konservasi pendidikan pelestarian hayati sekaligus ruang publik untuk menumbuhkan budaya peduli lingkungan. Yang kedua penangkaran Merak hijau Pabo motikus.Dan itu sebagai ikon budaya Reog Ponorogo sebagai bahan baku selain kulit harimau yang sekarang sudah di substitusi dengan kulit kambing atau kulit sapi, yang dibatik dengan pola kepala harimau .Dan yang ketiga Sinergi dalam pendidikan dan pengertian masyarakat mulai dari kuliah umum penelitian konservasi hingga pemberdayaan Desa penyangga kawasan kota, "jelasnya.

"Sebagai langkah awal nyata di tahun ajaran 2025-2026 ini UMPO mencanangkan satu civitas akademika, satu pohon. Pohon-pohon tersebut tidak hanya menjadi simbol komitmen tetapi juga akan tumbuh bersama sebagai warisan ekologis bagi generasi mendatang .Kami juga akan mengajak anak - anak siswa Muhammadiyah dari mulai PAUD sampai SMA untuk kita ajak ke lokasi Edupark untuk kita kavling - kavling tanah-tanah untuk mereka menanam di sana,kita siapkan polibek - polibek kosong media tanam akan mereka belajar menanam pohon kemudian mereka akan menanam sendiri dengan tangannya sendiri .Kami meyakini bahwa dari langkah sederhana ini akan lahir kesadaran kolektif .Bahwa menjaga bumi adalah bagian dari ibadah dan melestarikan lingkungan adalah investasi untuk masa depan , "tambahnya.

"Dengan semangat ini Izinkan saya mengajak kita semua untuk bersama-sama menyaksikan penandatanganan deklarasi sebagai wujud tekat kita membangun masa depan lingkungan yang lebih Lestari dan bermartabat ,"pungkasnya.

Pemberian pohon untuk koservasi wilayah edupark

Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Agr.Sc. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dalam pemaparannya menyampaikan bahwa prinsip konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam dengan cara bijaksana. Meskipun kita memanfaatkan, sumber daya alam tidak berkurang, bahkan berkembang dan meningkatkan kualitas, itulah dengan cara bijaksana. 

"Seperti konservasi merak ini. Ini sungguh hal yang bijaksana, karena jika tidak di konservasi maka akan punah dan generasi mendatang tidak mampu melihat langsung hewan yang sangat indah ini, "jelasnya.

"Tujuan konservasi adalah bisa menjaga proses ekosistem. Agar bumi dan alam yang kita huni ini agar tetap nyaman tidak ada bencana. Yang kedua untuk menjaga satwa dan tumbuhan serta spesias lainnya. Tujuan selanjutnya adalah pemanfaatan. Misal bulu merak untuk reog ini sangat bermanfaat baik untuk budaya maupun kebutuhan lainnya. Selanjutnya juga untuk edukasi sebagai pelestarian keanekaragaman hayati, "tambahnya.

Ia juga menyampaikan pentingnya menjadikan konservasi sebagai ruang kolaborasi antar generasi. “Konservasi harus hadir baik di wilayah hulu maupun hilir sebagai sebagai bentuk nyata bahwa konservasi adalah tanggung jawab bersama," pungkasnya.


Reporter: N/A
Editor: N/A

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Hari Jadi Ponorogo

📢 Pasang Iklan Disini