SDN Setono Tak Dapat Siswa Baru Dua Tahun Berturut-turut, Jumlah Siswa Aktif Hanya 16 Orang

PONOROGO – Memasuki tahun ajaran baru 2025/2026, SD Negeri Setono di Kecamatan Jenangan kembali tidak menerima murid baru. Ini menjadi tahun kedua berturut-turut sekolah tersebut nihil pendaftar di kelas I.

Hingga pertengahan Juli ini, total siswa yang aktif belajar di SDN Setono hanya berjumlah 16 anak. Mereka tersebar di empat tingkat: kelas VI (9 siswa), kelas V (1 siswa), kelas IV (4 siswa), dan kelas III (2 siswa).

Jumlah tenaga pendidik pun terbatas. Saat ini, hanya ada tiga guru, terdiri dari dua guru kelas dan satu guru agama.

PLT Kepala SDN Setono, Suhadi, menjelaskan bahwa lokasi sekolah yang berada di tepi desa dan mengharuskan siswa menyeberang jalan utama menjadi salah satu alasan orang tua enggan menyekolahkan anaknya di sana. Selain itu, banyaknya sekolah lain di sekitar wilayah tersebut, baik negeri maupun swasta, membuat persaingan mendapatkan siswa baru semakin sulit.

“TK terdekat saja cuma punya tujuh siswa, dan itu sudah diperebutkan beberapa sekolah,” ujar Suhadi.

Dengan jumlah siswa dan guru yang sangat terbatas, proses pembelajaran dilakukan secara gabungan antar-kelas untuk menjaga efisiensi. Guru harus merangkap pengajaran di beberapa tingkat kelas sekaligus.

Meski menghadapi kondisi sulit, pihak sekolah tetap berupaya bertahan. Setiap menjelang tahun ajaran baru, mereka aktif menjalin komunikasi dengan TK sekitar untuk mengajak para orang tua menyekolahkan anaknya di SDN Setono.

“Sekolah ini milik masyarakat. Kami terus berusaha semampu kami,” kata Suhadi.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, tahun ini terdapat delapan SD negeri yang tidak mendapatkan siswa baru. Selain SDN Setono, sekolah lain yang mengalami hal serupa di antaranya adalah SDN Nambak, SDN 03 Pomahan, SDN 4 Tempuran, SDN 3 Ngilo Ilo, SDN Nailan, SDN Truneng, dan SDN Nampan.


Foto Penulis
Reporter: N/A
Editor: N/A
Terbit:

0 Komentar