Ponorogo kembali bernostalgia. Mulai tanggal 9 sampai 15 Juli 2025, Alun-alun Ponorogo akan disulap menjadi ruang waktu—tempat orang bisa merasakan suasana jadul lewat event “Ponorogo Rikolo Semono”.
Acara ini bukan sekadar ajang seru-seruan. Menurut Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Perdagkum) Ponorogo, Rengga Dwi H. Irawan, tujuan utamanya adalah menggerakkan ekonomi rakyat sembari mengenalkan kembali budaya lama kepada generasi sekarang.
“Di sini kita ingin memperkuat UMKM lokal, tapi juga memberikan pengalaman baru bagi anak muda. Mereka bisa lihat dan rasakan langsung suasana masa lalu—dari barang-barang antik sampai kuliner tempo dulu,” ujar Rengga.
Konsep yang diusung memang unik. Pengunjung akan disambut dekorasi khas zaman baheula, lengkap dengan lapak-lapak yang menjajakan barang-barang klasik. Belum lagi sajian kuliner jadul yang bisa membangkitkan kenangan atau bahkan menimbulkan rasa penasaran bagi yang belum pernah mencicipi.
Yang tak kalah menarik, akan ada panggung hiburan yang menghadirkan artis-artis besar untuk menambah semarak suasana. Dan hebatnya, acara ini tak menyentuh dana APBD sama sekali. Semua biaya ditanggung sponsor dan mitra yang ikut berpartisipasi.
“Ada sekitar 200 tenant yang kami siapkan. Kami yakin, suasananya akan membuat pengunjung merasa seperti masuk ke dunia yang berbeda,” kata Rengga dengan penuh semangat.
Sebagai pembuka, akan ada pertunjukan Reog Lawas yang menampilkan tokoh-tokoh legendaris, menegaskan nuansa tradisional yang menjadi ruh acara ini.
Lebih dari sekadar tontonan, Ponorogo Rikolo Semono diharapkan bisa menjadi ruang temu antara budaya dan ekonomi. Tempat orang bisa belajar, berbelanja, bersantai, dan tentu saja—berbangga dengan warisan lokal.
