Mayoritas SMP Negeri di Ponorogo Kekurangan Siswa, Hanya 11 Sekolah Penuhi Pagu

Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi Hanuri

Ponorogo – Sebanyak 45 dari 56 SMP Negeri di Ponorogo gagal memenuhi pagu siswa dalam Penerimaan Murid Baru (PMB) tahun ajaran 2025/2026. Hanya 11 sekolah yang berhasil mengisi kuota secara penuh.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo, Nurhadi Hanuri, membenarkan kondisi ini. Menurutnya, sekolah yang memenuhi pagu mayoritas berada di wilayah kota dan kecamatan besar, seperti SMPN 1 hingga 6 Ponorogo, serta SMPN 1 Pulung, Mlarak, Bungkal, Kauman, dan Jenangan.

Nurhadi menjelaskan, peningkatan kuota jalur prestasi menjadi salah satu penyebab. Jalur ini kini mencakup 30 persen dari total penerimaan siswa, sehingga banyak siswa berprestasi dari luar kota memilih sekolah-sekolah favorit di pusat kota.

"Anak-anak dari kecamatan memilih sekolah di kota karena bisa masuk lewat jalur prestasi," ujarnya, Kamis (10/7/2025).

Selain itu, jumlah lulusan SD yang terus menurun setiap tahun juga turut memengaruhi. Dampaknya, daya sebar siswa ke sekolah-sekolah negeri makin terbatas.

Meski banyak sekolah kekurangan siswa, Nurhadi menegaskan tidak ada rencana untuk menutup sekolah. Ia menyatakan, sekolah tetap dibuka sebagai bentuk layanan dasar pendidikan yang wajib diberikan pemerintah kepada masyarakat.

"Walaupun tidak memenuhi pagu, sekolah tetap berjalan. Ini bagian dari tanggung jawab negara," tegasnya.

Nurhadi juga mengingatkan pihak sekolah untuk terus berbenah dan berinovasi agar kembali dipercaya masyarakat. Menurutnya, daya tarik sekolah menjadi kunci untuk mengatasi persoalan sepi peminat di masa mendatang.


Foto Penulis
Reporter: N/A
Editor: N/A
Terbit:

0 Komentar