Iklan

📢 Pasang Iklan Disini

Grebeg Tutup Suro Ponorogo 2025: Warisan Budaya, Identitas, dan Magnet Wisata

Redaksi
Senin, 28 Juli 2025
Last Updated 2025-07-28T04:10:06Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Pasang Iklan di Sini
Jangkauan luas, harga terjangkau
📲 Hubungi via WhatsApp

PONOROGO – Grebeg Tutup Suro Ponorogo bukan sekadar festival tahunan, melainkan simbol penting pelestarian budaya sekaligus promosi wisata unggulan Kabupaten Ponorogo.

Makna dan Pesan Grebeg Tutup Suro

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa Grebeg Tutup Suro tidak hanya menjadi atraksi seni, tetapi juga ruang konsolidasi sosial dan sarana promosi pariwisata daerah. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri Kirab Budaya Grebeg Tutup Suro Bantarangin di Monumen Bantarangin, Sabtu (26/7) malam.

Kehadiran Gubernur sekaligus membuka prosesi kirab budaya yang menjadi rangkaian puncak peringatan 1 Suro dalam kalender Jawa. Momen ini menegaskan komitmen pemerintah daerah bersama masyarakat dalam menjaga tradisi leluhur di tengah arus modernisasi.

Apresiasi untuk Ponorogo

Khofifah memberikan apresiasi kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo atas dedikasi mereka dalam melestarikan Grebeg Tutup Suro. Tradisi ini dinilai bukan hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga memperkuat identitas Ponorogo sebagai daerah kaya seni dan budaya.

Kirab Budaya yang Penuh Filosofi

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyebut Grebeg Tutup Suro sebagai wujud penghormatan kepada leluhur dan rasa syukur atas keselamatan serta keberkahan. Perayaan ini mempererat nilai kebersamaan dan gotong royong melalui persiapan hingga pelaksanaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Prosesi Kirab Budaya

Prosesi kirab dimulai dari Monumen Bantarangin menuju Aloon-Aloon Ponorogo. Rombongan kirab diiringi pasukan pembawa pusaka dan kelompok seni tradisional, menciptakan pemandangan megah nan bermakna.

Berbagai pusaka bersejarah seperti tombak dan panji lambang Bantarangin turut diarak. Simbol-simbol ini menambah kekhidmatan acara sekaligus mengingatkan kejayaan Ponorogo di masa lampau.

Dampak Ekonomi dan Pariwisata

Selain kirab budaya, rangkaian Grebeg Tutup Suro juga diisi dengan Festival Reog Nasional, pertunjukan wayang kulit, hingga doa lintas agama. Keragaman acara menunjukkan kekayaan seni dan toleransi budaya Ponorogo.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo berharap momentum Grebeg Tutup Suro mampu mendorong sektor ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis budaya. Wisatawan domestik maupun mancanegara diharapkan hadir sehingga potensi pendapatan daerah serta peluang UMKM lokal meningkat.

Investasi Jangka Panjang

Penyelenggaraan Grebeg Tutup Suro yang konsisten dan meriah diharapkan menjadi daya tarik utama wisata budaya Ponorogo. Selain menjaga tradisi, festival ini juga menjadi investasi jangka panjang bagi kemajuan ekonomi dan pariwisata daerah.


Foto Penulis
Reporter: N/A
Editor: N/A
Terbit:

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Hari Jadi Ponorogo

📢 Pasang Iklan Disini