Iklan

📢 Pasang Iklan Disini

ASN Ponorogo Wajib Pakai Surjan Selama Event Tempo Dulu “Ponorogo Rikolo Semono”

Malas Posting
Rabu, 09 Juli 2025
Last Updated 2025-07-10T02:20:42Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Pasang Iklan di Sini
Jangkauan luas, harga terjangkau
📲 Hubungi via WhatsApp

Ponorogo, Jawa Timur – Suasana tempo dulu bakal kembali hidup di jantung Kota Reyog! Selama gelaran “Ponorogo Rikolo Semono” yang berlangsung 9–15 Juli 2025 di Alun-Alun Ponorogo, seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Ponorogo diminta tampil beda: mengenakan busana tradisional Jawa berupa Surjan. Instruksi ini langsung datang dari Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, sebagai upaya melestarikan budaya sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
“Surjan ini bagian dari adat budaya Jawa. Harus kita kenalkan, terutama ke anak-anak muda. Kita mulai dari ASN,” ujar Kang Giri—sapaan akrab Bupati Sugiri—saat ditemui di rumah dinas Pringgitan, Rabu (9/7/2025).

Tradisi yang Menghidupkan Ekonomi

Menurut bupati dua periode ini, penggunaan Surjan bukan hanya sekadar simbol tradisi. Di baliknya, ada perputaran ekonomi yang nyata. Mulai dari penjahit, pedagang pakaian adat, hingga pelaku UMKM kuliner dan kerajinan lokal ikut kecipratan berkah.
“Penjual baju Surjan laris. Waktu Grebeg Suro lalu, pakaian penadon juga banyak dicari,” ungkapnya.
Kang Giri yakin, setiap event budaya yang digelar Pemkab Ponorogo selalu menimbulkan efek domino. Kebiasaan berpakaian sesuai tema acara, katanya, otomatis menggerakkan banyak sektor ekonomi.
“Kalau Hari Santri kita pakai sarung dan koko, ya penjualnya ikut senang. Di setiap event pasti ada perputaran uang. Dari penjual ke pembeli, dari UMKM ke masyarakat,” jelasnya.

Didanai Sponsor, Tak Bebani APBD

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperdagkum) Ponorogo, Ringga Dwi Heri Irawan, memastikan bahwa penyelenggaraan “Ponorogo Rikolo Semono” tahun ini tidak membebani anggaran daerah.
“Gelaran ini didukung sepenuhnya oleh sponsor. Tidak pakai APBD,” tegas Ringga.
Menurutnya, festival bernuansa jadul ini tak sekadar menghibur, tapi juga jadi sarana edukasi budaya untuk generasi muda, sekaligus pemicu ekonomi kreatif dan pelaku UMKM agar terus berkembang.
“Ini bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memberdayakan UMKM. Kita dorong ekonomi lokal tumbuh secara mandiri,” tandasnya.

Foto Penulis
Penulis: Kfd
Editor: nind
Terbit:

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Hari Jadi Ponorogo

📢 Pasang Iklan Disini