![]() |
| Jona, Fitri (Waka humas), Fani, Dadang. Mereka adalah guru-guru berprestasi yang mengharumkan SMKN 1 Jenangan |
PONOROGO - SMKN 1 Jenangan Ponorogo (STMJ) telah menunjukkan komitmennya untuk memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik untuk para siswanya. Terbukti, dengan guru-guru yang terbaik dan profesional, STMJ telah mendapatkan banyak prestasi baik regional maupun nasional, Demikian disampaikan pihak sekolah pada wartawan, Senin, 10 November 2025.
Guru berprestasi adalah contoh nyata dari dedikasi dan semangat dalam mengabdikan diri kepada pendidikan. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk mencapai impian mereka. Dengan kerja keras dan komitmen yang tinggi, mereka membentuk masa depan bangsa dengan mencetak siswa-siswa yang berprestasi dan berkarakter.
Guru berprestasi telah menunjukkan kemampuan dan dedikasi yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya. Ia telah membuktikan dirinya sebagai guru yang inovatif, kreatif, dan peduli terhadap kebutuhan siswa-siswanya.
![]() |
| Prestasi gemilang dari SMKN 1 Jenangan |
Jona Tanama Pramudita, S. Sn, Bayu Dadang Prakoso, S.Pd, dan Ahmad Fani Fauzi S. Pd adalah contoh nyata para guru muda yang berprestasi.
Jona Tanama Pramudita, S. Sn, guru pembimbing seni dan budaya SMKN 1 Jenangan, mengungkapkan kebanggaan atas prestasi yang diraih oleh tim tari SMKN 1 Jenangan di ajang Festival Matraman Festival Tari Pelajar Matraman di Madiun. Tim tari SMKN 1 Jenangan berhasil meraih juara 2 dalam kompetisi yang diikuti oleh sekolah-sekolah dari Tulung Agung, Trenggalek, Madiun, Magetan, Caruban, dan Pacitan.
"Alhamdulillah, saya sangat senang dan bangga dengan prestasi yang diraih oleh tim tari SMKN 1 Jenangan. Mereka telah bekerja keras dan berlatih dengan giat untuk mencapai hasil yang maksimal,” kata Jona.
Jona menjelaskan bahwa tim tari SMKN 1 Jenangan menampilkan tarian tradisional Ponorogo, yaitu Pembarong Reog Ponorogo. Tarian ini dipilih karena memiliki keunikan dan keindahan yang khas, serta merupakan salah satu tarian tradisional yang paling populer di Ponorogo.
![]() |
| Jona Pramana Pramudita, S.Sn guru pembina seni SMKN 1 Jenangan |
"Dalam penampilannya, tim tari SMKN 1 Jenangan menampilkan teknik gerak yang lincah dan harmonis, serta memainkan dadak merak yang besar-besar dengan sangat baik. Penampilan ini membuat para juri dan penonton sangat terkesan,” kata Jona.
Jona juga menjelaskan bahwa proses latihan tim tari SMKN 1 Jenangan sangat intensif. "Mereka berlatih setiap minggu sekali, dan ketika akan mengikuti lomba, mereka berlatih minimal 1 bulan sebelum kompetisi," katanya.
"Proses latihan yang intensif ini membuat mereka dapat menampilkan penampilan yang maksimal,” imbuhnya.
Jona berharap bahwa tim tari SMKN 1 Jenangan dapat terus meningkatkan kemampuan dan prestasi di bidang seni dan budaya. "Saya berharap mereka dapat terus berlatih dan menampilkan penampilan yang lebih baik lagi di masa depan," katanya.
![]() |
| Penampilan dari SMKN 1 Jenangan di Festival Tari Pelajar Matraman di Madiun |
SMKN 1 Jenangan juga berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan seni budaya, serta dapat menjadi sekolah yang unggul dan berprestasi di tingkat nasional.
Prestasi ini juga merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi dari guru-guru dan staf SMKN 1 Jenangan, serta dukungan dari orang tua dan masyarakat. SMKN 1 Jenangan akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi di berbagai bidang, serta menjadi sekolah yang berperan aktif dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Ponorogo.
Jona Tanama Pramudita, S. Sn, lulusan ISI Jogja, telah menjadi guru pembimbing seni dan budaya SMKN 1 Jenangan sejak tahun 2018. Beliau telah membantu meningkatkan kemampuan dan prestasi siswa-siswa SMKN 1 Jenangan di bidang seni dan budaya, serta menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya.
![]() |
| Bayu Dadang Prakoso, S.Pd guru berprestasi |
Bayu Dadang Prakoso, S.Pd, Guru Berprestasi SMKN 1 Jenangan, Mengungkapkan Kebanggaan atas Prestasi
Bayu Dadang Prakoso, S.Pd, guru teknik sepeda motor SMKN 1 Jenangan, mengungkapkan kebanggaan atas prestasi yang diraih oleh dirinya di ajang Technical Skill Contest for Vocation school Regional Jatim-NTT 2025/2026.Ini merupakan lomba teknik sepeda motor yang diadakan oleh MPM. Lomba ini diikuti oleh siswa dan guru dari berbagai sekolah di Jawa Timur dan NTT.
"Alhamdulillah, saya sangat senang dan bangga dengan prestasi yang dirai," ucapnya.
Lanjutnya, lomba ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu ujian teori, praktek meja, trouble shooting, dan maintenance. Bayu berhasil meraih juara 3 di Jawa Timur dan NTT dari kategori guru.
"Ujian teori adalah pengetahuan dasar dari kami selaku guru produktif di jurusan teknik sepeda motor. Praktek meja adalah cepet-cepetan istilahnya, jadi dari prakteknya cepet-cepetan dan sesuai standar operasional prosedur. Trouble shooting dan maintenance adalah mencari kerusakan pada sepeda motor dan memperbaikinya sesuai prosedur,” kata Bayu.
Bayu berharap bahwa prestasi yang diraihnya dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswa SMKN 1 Jenangan. "Saya berharap mereka dapat terus berlatih dan menampilkan penampilan yang lebih baik lagi di masa depan," katanya.
Dengan prestasi ini, SMKN 1 Jenangan berharap dapat terus meningkatkan kemampuan dan prestasi di bidang teknik sepeda motor, serta dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Ponorogo.
Bayu Dadang Prakoso, S.Pd, guru SMKN 1 Jenangan, telah menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya dengan prestasi yang diraihnya di ajang lomba teknik sepeda motor.
![]() |
| Ahmad Fani Fauzi, guru berprestasi yang membawa siswa SMKN 1 Jenangan sukses meraih juara |
Sementara itu Ahmad Fani Fauzi, Guru Teknik Sepeda Motor SMKN 1 Jenangan, juga mengungkapkan kebanggaan atas prestasi siswa.
Ahmad Fani Fauzi, guru teknik sepeda motor SMKN 1 Jenangan, mengungkapkan kebanggaan atas prestasi yang diraih oleh siswa-siswa SMKN 1 Jenangan di ajang Technical Skill Contest for Vocation school Regional Jatim-NTT 2025/2026. Siswa-siswa SMKN 1 Jenangan berhasil meraih juara 1 dalam kategori siswa.
"Alhamdulillah, saya sangat senang dan bangga dengan prestasi yang diraih oleh siswa-siswa SMKN 1 Jenangan. Mereka telah bekerja keras dan berlatih dengan giat untuk mencapai hasil yang maksimal.,” kata Ahmad Fani Fauji.
Ahmad Fani Fauzi menjelaskan bahwa proses latihan siswa-siswa SMKN 1 Jenangan sangat intensif. "Mereka berlatih setiap hari, dan ketika akan mengikuti lomba, mereka berlatih minimal 1 bulan sebelum kompetisi," katanya.
Siswa yang berhasil meraih juara 1 adalah Muhammad Rohman. "Prestasi ini sangat membanggakan bagi SMKN 1 Jenangan Ponorogo. Persiapan sudah di mulai sejak Agustus, kita siapkan anak- anak terbaik kita yang akan kita seleksi untuk di ikutkan pada kejuaraan tersebut, dan terpilihlah Muhammad Rohman,” jelasnya.
Ahmad Fani Fauzi berharap bahwa prestasi yang diraih oleh siswa-siswa SMKN 1 Jenangan dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya. "Saya berharap mereka dapat terus berlatih dan menampilkan penampilan yang lebih baik lagi di masa depan," katanya.
Dengan prestasi ini, SMKN 1 Jenangan berharap dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Ponorogo dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan teknologi.
Ahmad Fani Fauzi, S. Pd , telah menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya dengan prestasi yang diraih oleh siswa-siswa SMKN 1 Jenangan di ajang Technical Skill Contest for Vocation school Regional Jatim-NTT 2025/2026.
![]() |
| Para juara, salah satunya siswa SMKN 1 Jenangan yang menjadi jawara |
Fitri Arifandi S. Pd, waka humas SMKN 1 Jenangan, mengungkapkan harapan bahwa prestasi yang telah diraih oleh siswa-siswa SMKN 1 Jenangan dapat terus ditingkatkan. "Kami memiliki 9 jurusan, yaitu teknik permesinan, teknik pengelasan, teknik sepeda motor, rekayasa perangkat lunak, design permodelan dan informasi bangunan , konstruksi dan perumahan, teknik elektronika industri, teknik pemanasan,tata udara dan pendinginan,teknik otomasi industri," katanya.
Fitri berharap bahwa siswa-siswa SMKN 1 Jenangan dapat terus meningkatkan prestasi dan menjadi calon-calon generasi penerus bangsa yang lebih kuat. "Kami memiliki 68 kelas dengan total 2400 siswa, dan kami yakin bahwa mereka dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi," katanya.
"Juga lebih bertambah lagi yang kita tidak akan kehabisan apa namanya talentanya ke depan yang baik guru maupun siswa," tambah Fitri. "Mohon untuk ditingkatkan kembali prestasi yang sudah diperoleh, kemudian yang belum selalu meningkatkan untuk bisa menjadi calon-calon generasi penerus bangsa yang lebih kuat."
Reporter: Muchtar Azhari
Editor: Sugeng Prasetyo







