![]() |
Patung Sukowati, Ponorogo |
Monumen bersejarah yang menjadi peninggalan Mayor Jenderal (Purn) Soeprapto Sukowati itu dinilai kurang mendapat perawatan, padahal lokasinya berada di jantung kota.
Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi taman, termasuk patung Sukowati setinggi 15 meter yang tampak mengalami kerusakan—dari cat yang mengelupas, retakan pada struktur, hingga lingkungan sekitar yang terlihat tak terurus.
“Kami sangat menyayangkan kondisi tersebut dan mendorong pemerintah kabupaten agar segera memberi perhatian. Lokasinya strategis, tepat di pusat kota,” ujar Dwi Agus, yang akrab disapa Kang Wi.
Pemerintah daerah pun langsung merespons usulan legislatif tersebut.
Ke depan, Taman Sukowati direncanakan akan direvitalisasi menjadi kawasan UMKM sekaligus menjadi penanda titik 0,2 kilometer Bumi Reog.
Adapun titik 0 kilometer saat ini berada di perempatan Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Krakatau.
“Pak Bupati mengusulkan agar taman ini menjadi titik 0,2 km dengan tampilan yang lebih modern dan berfungsi aktif sebagai ruang publik,” lanjut Kang Wi.
DPRD pun menyatakan dukungannya terhadap upaya pembaruan kawasan ini.
Selain menghidupkan kembali ruang terbuka, rencana tersebut juga bernilai historis tinggi.
Taman Sukowati bukan sekadar ruang hijau, melainkan juga monumen penghormatan terhadap Soeprapto Sukowati—sosok penting yang memimpin Batalyon III Mobil dalam menumpas pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948. Sebelumnya, ia pernah menjadi komandan peleton tentara sukarela Pembela Tanah Air (PETA), yang langsung ditunjuk oleh Panglima Besar Jenderal Sudirman.
“Nilai sejarahnya begitu dalam. Generasi muda tidak boleh melupakan jejak perjuangan itu,” pungkas Kang Wi.
© SeRogo