![]() |
Tari kolosal apik dikemas dan dipertunjukan di acara pembukaan Grebeg Suro tahun 2025 |
PONOROGO - Ponorogo dengan nilai sejarahnya yang luhur terus melestarikan budayanya dalam rangka menarik daya wisatawan berkunjung ke Ponorogo. Ribuan masyarakat Kabupaten Ponorogo memadati Alon-Alon Bumi Reog pada Selasa, 17 Juni 2025, untuk menyaksikan malam pembukaan Grebeg Suro 2025. Dengan menggabungkan estetika budaya dengan teknologi, Panggung utama Aloon - aloon Ponorogo penuh lighting membuat suasana pembukaan menjadi semakin meriah.
Event yang Berlangsung Selama Sebulan
Event Grebeg Suro 2025 ini akan berlangsung dari 4 Juni 2025 hingga 29 Juni 2025. Ada banyak event yang bisa disaksikan, termasuk Festival Nasional Reog Ponorogo dan Festival Reog Remaja. Kedua festival ini menjadi daya tarik wisatawan dan membuat Grebeg Suro 2025 semakin spesial.
![]() |
Lighting dan dekorasi panggung Grebeg Suro yang indah |
Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
Grebeg Suro 2025 terasa lebih spesial karena Reog Ponorogo telah resmi menjadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Bupati Ponorogo, H. Sugiri Sancoko SE. MM ,mengharapkan ada kado spesial lagi pasca Grebeg Suro 2025, yakni Kabupaten Ponorogo masuk ke dalam jejaring kota kreatif dunia (UCCN).
Pendaftaran ke UCCN
"Kami mendaftarkan kota tercinta menjadi UCCN, semoga di akhir tahun bisa terwujud," jelas Sugiri Sancoko. Ia berharap event kebudayaan seperti Grebeg Suro dapat menjadi ajang untuk mempromosikan Ponorogo sebagai kota kreatif.
![]() |
Kang Bupati bersama tamu-tamu undangan di acara pembukaan Grebeg Suro |
Kebudayaan sebagai Penggambaran Karakter Bangsa
Sugiri Sancoko juga menekankan pentingnya kebudayaan sebagai penggambaran karakter bangsa. Namun, kebudayaan juga harus mampu menumbuhkan ekonomi untuk masyarakat. "Kebudayaan ini kita kembangkan, tidak hanya menjadi karakter bangsa, tapi juga mampu menumbuhkan ekonomi dan ujung-ujungnya untuk kesejahteraan dan membangun Ponorogo yang lebih hebat," jelasnya.
![]() |
Antusias tamu-tamu undangan hadir di acara pembukaan |
Grebeg Suro sebagai Momentum Promosi
Dengan demikian, Grebeg Suro 2025 menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan Ponorogo sebagai kota kreatif dan budaya. Semoga event ini dapat menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kebudayaan Ponorogo.
Sementara itu Stafsus Menteri Kebudayaan bidang Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono mengapresiasi terselenggaranya Grebeg Suro di Ponorogo. Baginya, event tersebut merupakan bukti nyata, bahwa masyarakat Ponorogo mencintai kebudayaan dan kesenian jauh sebelum Reog ditetapkan sebagai ICH UNESCO.
Berbagai pihak bekerja keras dan terlibat aktif agar Reog menjadi WBTb. Bukan hanya pemerintah daerah, tetapi juga stakeholder dan komunitas.
"Masyarakat Ponorogo membuktikan bahwa Reog tetap eksis dan ini langkah penting bagaimana membumikan Reog itu ke seluruh dunia," jelasnya.
Ia meyakini dengan kekompakan masyarakat Ponorogo yang terus melestarikan Reog, harapannya Ponorogo bisa menjadi bagian dari kota kreatif jejaring UNESCO atau UCCN. Pemerintah pusat melalui Kementerian Kebudayaan pun memberikan dukungan penuh, agar cita-cita Ponorogo menjadi UCCN bisa terwujud.
Reporter: Muchtar Azhari
Post A Comment:
0 comments: