Insiden bermula ketika tali pengerek bendera tersangkut di tengah upacara, membuat prosesi sakral tersebut terhenti sejenak. Ratusan warga yang memadati lapangan desa sontak menahan napas. Tanpa banyak pikir, Siswanto yang saat itu bertugas sebagai petugas upacara memilih mengambil risiko dengan memanjat tiang untuk membebaskan tali yang macet.
Aksi spontan itu disambut tepuk tangan panjang peserta upacara. Sejumlah warga mengabadikan momen tersebut lewat kamera ponsel, dan videonya dengan cepat menyebar ke berbagai platform, memantik beragam komentar dari warganet.
Kepala Desa Wagir Kidul, Suharyanto, menyatakan kebanggaan atas keberanian warganya. Menurutnya, tindakan Siswanto bukan hanya menyelamatkan jalannya upacara, melainkan juga menjadi teladan tentang tanggung jawab menjaga kehormatan simbol negara.
“Terus terang saya kaget, karena setahu saya Siswanto itu tidak pandai memanjat. Tapi demi Merah Putih, dia berani mengambil risiko,” ujar Suharyanto.
Meski berlangsung sederhana, peringatan HUT RI di Wagir Kidul tahun ini meninggalkan kesan mendalam. Berkat keberanian seorang petani desa, Sang Merah Putih akhirnya berkibar sempurna di puncak tiang—menjadi cerita yang kini hangat diperbincangkan di Ponorogo dan jagat maya.